Perencanaan yang Berkesinambungan
Dalam membangun sebuah jaringan, diperlukan juga perencanaan yang matannng dalam aspek implementasi dan upgrdability-nya, disamping perencanaan kebutuhan fisik. Secara garis besar, ada empat aspek penting yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan.
Kemungkinan untuk diperluas
Sebuah jaringan yang baik haruslah mempunyai sifat “upgradable”. Maksudnya apabila diperlukan di kemudian hari, jaringan tersebut dapat ditingkatkan kemampuannya, baik dari sisi kapasitas, kecepatan, dan fleksibilitas, tanpa perlu melakukan perombakan secara total. Atau dengan kata lain jaringan tersebut dapat di-upgrade tanpa harus didesaindan dibangun dari tahap nol lagi. Fleksibilitas yang dimaksud disini mencakupdua kriteria, yaitu jumlah client (node) dan pembagian alamat IP. Untuk pembagian IP, dapat digunakan NAT, DHCP, atau IP static.
Kehandalan (Robustness)
Kestabilan dan toleransi terhadap kesalahan merupakan point penting yang harus dimiliki oleh sebuah insfrastruktur jaringan. Untuk mendukung produktivitas sebuah perusahaan, arsitektur client-server merupakan pilihan yang terbaik. Selain itu dengan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisasi gangguan atau kerusakan yang mungkin terjadi, akan semakin menambah daya saing sebuah perusahaan. Untuk, itu umumnya didalam sebuah jaringan dibangun juga sistem redundancy. Redundancy mempunyai dua kelebihan. Pertama, sistem kedua dapat digunakn sebagai backup apabila koneksi pertama mengalami masalah. Kedua, sistem ini memungkinkan router untuk membagi beban jaringan ke dalam dua jalur secara dinamis.
Migrasi
Sebuah jaringan yang baik haruslah dapat dimodifikasi dengan mudah ketika akan dilakukan perubahan aksitektur dan topologi. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat terkadang membutuhkan bentuk jaringan baru. Namun, tentunya hal tersebut juga perlu dilakukan dengan tanpa mengorbankan seluruh insfrastruktur yang telah ada. Ini diperlukan untuk menjamin kelangsungan investasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Auto Configuration
Komponen jaringan yang baru haruslah dapat diintegrasikan ke jaringan yang telah ada sebelumnya dengan mudah. Bandwidth tinggi di dalam jaringan tidak hanya dibutuhkan oleh aplikasi multimedia saja, melainka juga beberapa aplikasi lainnya seperti voice maupun video.
Berangkat dari permasalahan bandwidth, sering dipertanyakan manakah media kabel yang terbaik untuk digunakan di dalam jaringa tersebut, kabel tembaga atau fiber optic? Secara garis besar masing-masing jenis kabel tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kabel tembaga merupakan solusi yang paling ekonomis untuk saat ini. Namun untuk mengantisiasi keperluan bandwidth besar yang mungkin dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi masa depan, fiber optic merupakan pilihan yang bijak.
Dengan adanya keanekaragaman kebutuhan akan jaringan komputer, tentunya akan diperlukan juga interface-interface khusus yang mengakomodasi setiap kebutuhan tersebut. Untuk itu diperlukan standar interface yang mudah dihubungkan dengan berbagai peripheral baru tanpa harus menggangu jalannya komunikasi dalam jaringan tersebut.
moga bermanfaat